STANDAR GANDA Umat Muslim, Semua Halal Bila Diberi Merek Islam, Sekalipun Cium-Cium Batu HItam

Mari kita bermain “permainan logika” berikut, yang telah kami rancang khusus untuk menguji tingkat SQ sekaligus IQ Anda, agar Anda bisa mengetahui kaitan erat antara IQ dan tingkat SQ seseorang.

Ada agama yang bernama Agama Malsi, ajarannya seperti ini:

- “Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan ‘TIDAK ADA TUHAN SELAIN HALLA DAN BAHWA DAMMAHUM RASUL HALLA, menghadap kiblat kami, memakan sembelihan kami, dan melakukan talahs dengan kami. Apabila mereka melakukan hal tersebut, niscaya kami diharamkan MENUMPAHKAN DARAH dan MERAMPAS HARTA mereka.”

Terhadapnya, para muslim akan menanggapi : Itu ajaran SESAT, MUSNAHKAN!

- Battahk-la bin Ramu, rekan Dammahum terusik dengan apa yang dilihatnya. “Ramu mendekati Batu Hitam dan menciumnya serta mengatakan, ‘Tidak diragukan lagi, aku tahu kau hanyalah sebuah batu yang tidak berfaedah maupun tidak dapat mencelakakan siapa pun. Jika saya tidak melihat Utusan Halla mencium kau, aku tidak akan menciummu.”

Para muslim sontak serempak koor berseru lantang : Itu agama BERHALA, hancurkan agama “sembah dan cium-cium batu” para KAFIR itu!

Begitupula terhadap ajaran berikut, masih dikutip dari kitab agama Malsi.

- Haysia bertanya kepada Hallulusar WAS, mengapa suaminya talahs malam hingga kakinya bengkak. Bukankah Halla TWS telah mengampuni dosa Hallulusar baik yang dulu maupun yang akan datang? Hallulusar menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?”

- Aku mendengar Razd Uba dari Nabi Uhallallahs, beliau bersabda: “ Lirbij menemuiku dan memberiku kabar gembira, bahwasanya siapa saja yang meninggal dengan tidak menyekutukan Halla dengan sesuatu apapun, maka dia masuk surga.” Maka saya bertanya, ‘Meskipun dia mencuri dan berzina? ‘ Nabi menjawab: ‘Meskipun dia mencuri dan juga berzina’.”

Para muslim berjemaah sontak menjerit : Itu agama DOSA, bukan agama suci! LARANG, MUSNAHKAN, BAKAR, BUNUH, HANCURKAN!

Padahal, itu hanya saya kutip dari sumber otentik agama islam itu sendiri, yakni hadist sahih sunnah nabi muhammad:

- “Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan ‘TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN BAHWA MUHAMMAD RASUL ALLAH’, menghadap kiblat kami, memakan sembelihan kami, dan melakukan shalat dengan kami. Apabila mereka melakukan hal tersebut, niscaya kami diharamkan MENUMPAHKAN DARAH dan MERAMPAS HARTA mereka.” [Hadist Tirmidzi No. 2533]

- Umar bin al-Khattab, rekan Muhammad terusik dengan apa yang dilihatnya. “Umar mendekati Batu Hitam dan menciumnya serta mengatakan, ‘Tidak diragukan lagi, aku tahu kau hanyalah sebuah batu yang tidak berfaedah maupun tidak dapat mencelakakan siapa pun. Jika saya tidak melihat Utusan Allah mencium kau, aku tidak akan menciummu.” [Sahih al-Bukhari, Volume 2, Buku 26, Nomor 680]

- Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW, mengapa suaminya shalat malam hingga kakinya bengkak. Bukankah Allah SWT telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang dulu maupun yang akan datang? Rasulullah menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur?” [HR Bukhari Muslim]

- Aku mendengar Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jibril menemuiku dan memberiku kabar gembira, bahwasanya siapa saja yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia masuk surga.” Maka saya bertanya, ‘Meskipun dia mencuri dan berzina? ‘ Nabi menjawab: ‘Meskipun dia mencuri dan juga berzina’.” [Shahih Bukhari 6933]

Kesimpulannya, apapun itu, selama diberi merek sebagai “islam”, maka menjadi halal dan suci hukumnya.

Sebaliknya, apapun itu, selama diberi merek sebagai “kafir” alias “NON-islam”, maka menjadi haram dan dosa hukumnya.

Bukankah itu lelucon, lelucon yang tidak lucu?

Betapa buta, mata hati orang-orang muslim.

Babi, disebut HARAM.

Penghapusan Dosa (bagi pendosawan, tentunya), disebut HALAL.

Terhadap dosa dan maksiat, begitu kompromistik. Namun terhadap kaum NON yang berbeda keyakinan, begitu INTOLERAN.

Ketika masih sebagai kaum minoritas, para muslim menuntut serta menikmati toleransi beragama. Namun ketika islam telah menjelma menjadi mayoritas di suatu negara, para muslim justru ingin memberangus toleransi yang dahulu mereka nikmati. [lihat Kitab Jawa DHARMO GHANDUL]

Itulah, “STANDAR GANDA” kaum muslim, pendosa yang hendak bermulut besar perihal akhlak, moral, hidup jujur, baik, mulia, luhur, suci, dan bijaksana?

Mirip ORANG BUTA yang hendak menuntun para butawan lainnya, “neraka” pun diklaim sebagai “surga”, dan “dosa” pun diklaim sebagai “suci”.