Prinsip Saling Menghargai antar Umat Beragama secara Bertimbal-Balik, Tidak Toleran secara Bertepuk Sebelah Tangan
Seri Artikel Sosiologi—Anthropologi
Question: Di negara-negara dimana agama Islam adalah
mayoritas, para muslim melarang serta memberangus pluralisme ataupun
kemajemukan umat beragama. Jangankan jauh-jauh, di Indonesia sendiri, ada
banyak kota atau daerah yang melarang pendirian rumah ibadah bagi umat beragama
nonmuslim, belum lagi jika kita bicara mengenai berbagai Peraturan Daerah yang
bersifat intoleran seperti pemaksaan penutupan rumah makan saat bulan Ramadhan,
kewajiban penggunaan kerudung bagi kaum wanita, hingga pemaksaan anak sekolah
peserta didik nonmuslim untuk memakai jilbab di Sekolah Negeri.
Kita pun menjadi bertanya-tanya, ini negara hukum, ataukah negara agama? Artinya, negara-negara mayoritas muslim bersikap intoleran dan tidak terbuka bagi kemajemukan umat beragama. Lantas, mengapa justru mereka yang paling keras berteriak perihal Uighur, Rohingya, dan sebagainya, dengan maksud menuntut diberi keistimewaan berupa toleransi untuk beribadah dan mengekspresikan agamanya, bahkan diberi kebebasan untuk menjadi separatis di negara-negara nonMuslim?