SEBELUM MEMINTA DIMAKLUMI, MAKLUMI DAHULU ORANG LAIN
Pada suatu pagi menjelang siang, saat hendak memasuki rumah untuk mengambil air, di depan gerbang kediaman penulis, melintas seorang bapak yang memikul tikar jualannya yang ia jajakan sepanjang jalan dengan berjalan kaki—“kerja keras”, alih-alih “kerja cerdas”, dimana yang bersangkutan bisa saja meminjam modal usaha untuk membeli sepeda dalam rangka berjualan tikar tanpa harus memikul tikar dagangannya.