Kiat Membangun Rumah Tangga yang Awet dan Langgeng

SENI PIKIR & TULIS

Kesiap-Sediaan Menikahi Calon Nenek-Nenek dan Kakek-Kakek

Tidak sedikit terjadi fenomena di tengah masyarakat, pada mulanya sepasang calon suami dan istri memutuskan untuk menikah dan membangun rumah-tangga. Ketika sang calon istri melihat postur tubuh calon suaminya tampak tampan dan bertubuh atletis bahkan juga produktif mencetak berbagai prestasi, maupun ketika sang calon suami melihat paras sang calon istri yang tampak cantik dan semampai, mereka pun saling menyatakan komitmen untuk membangun hubungan pernikahan sebagai suami-istri. Namun, perihal kecantikan wajah maupun bentuk tubuh, tidak akan berlangsung permanen.

Makna MANUSIA (yang) DUNGU

SENI PIKIR & TULIS

KEKELIRUTAHUAN, Keliru dalam Memahami, Tahu namun KELIRU, itulah Kekotoran Batin yang Menggelapkan Pandangan Mata Seseorang

RUGI dianggap sebagai UNTUNG, dan yang MENGUNTUNGKAN dipandang sebagai KERUGIAN, suatu KEKELIRUTAHUAN

Baru-baru ini saat ulasan ini penulis susun, penulis membeli barang-barang belanjaan di sebuah minimarket, dan terdapat produk yang penulis bawa pulang ternyata belum masuk dalam “struk belanjaan” akibat “gagal scan” oleh pihak kasir yang lalai. Penulis dapat saja pulang membawa serta “bonus” sebagai oleh-oleh dari minimarket, sebagaimana insting “hewani” hasil olah otak reptil yang bekerja di kepala penulis. Namun, penulis adalah seorang makhluk hidup bernama “manusia”, yang sudah semestinya berperilaku dengan mengedepankan akal-budi, tidak dapat menuruti semua kehendak hati dan impuls—mawas diri, artinya mengawasi perilaku dan pikiran diri sendiri secara awas atau penuh kesadaran.

Akar Penyebab Kejahatan dan Kriminalitas, Cara Berpikir IRASIONAL

LEGAL OPINION

Kedepankan AKAL SEHAT MILIK ORANG SEHAT, alih-alih AKAL SAKIT MILIK ORANG SAKIT

Question: Secara sosiologi maupun antropologi, sebenarnya apa yang menjadi akar penyebab kejahatan sehingga dapat dan kerap dilakukan oleh banyak manusia, sesama warga, sesama anak bangsa, bahkan oleh sesama anggota keluarga, dan sebagainya? Semisal, mengapa pergaulan dan pertemanan, cenderung ke arah negatif, pengaruh negatif, hingga merusak?

Contoh, pengedar obat-obatan terlarang dilarang mempromosikan produk narkot!k yang mereka produksi, edarkan, dan jual, karenanya ruang geraknya untuk berpromosi telah terminimalisir sedemikian rupa. Namun, mengapa prevalensi angka pemakai aktif zat adiktif terlarang tersebut tumbuh subur sepanjang tahun di Indonesia, tanpa tren menurun? Tentu, semua itu akibat faktor pengaruh lingkungan dan pergaulan. Akan tetapi, tetap belum menjawab pertanyaan utamanya, apa yang mendasari fenomena “anomali sosial” demikian?

Bangsa yang Gemar Merampas Hak Orang Lain

SENI PIKIR & TULIS

Kultur Egoistik & Tidak Takut Dosa, namun Agamais dan Mengaku ber-Tuhan

Bangga dapat Merapas Hak Warga Lain, alih-alih Merasa Malu dan Takut Dosa, namun Berbusana Agamais dan Rajin Beribadah

Salah seorang klien yang kini berdomisili dan menetap di luar negeri, pernah bercerita, sebuah kisah pengalaman pribadinya yang inspiratif dan cukup menarik untuk disimak, menuturkan bahwa dirinya pernah mengemudikan kendaraan bermotor roda empat di Jakarta, Indonesia, dikarenakan lalu-lintas padat, seorang polisi mengarahkan pengemudi untuk memasuki lajur yang selama ini hanya diperuntukkan khusus bagi bus (transportasi umum). Sang klien pun menuruti arahan polisi berseragam, yang berwenang mengatur serta mengarahkan di jalanan, dengan melajukan kendaraan yang dikemudi olehnya ke dalam lajur khusus bus.